Ads Header

Kumpulan Kata Kata Untuk Tahun Gres 2019 - Diary Tumblr

===============================================

“Mari pejamkan mata. Lupakan sejenak perihal ‘malam esok’. Yang entah kenapa seolah seluruh insan membicarakannya.”

— Rintihan Hujan

===============================================

365 Hari

Matahari masih setia. Menemani sang bumi teguh melintasi jalurnya.
Matahari masih setia. Menemani bumi tiba kembali ke daerah asalnya. Matahari masih setia. Menemani bumi bertemu dengan cintanya. Matahari masih setia. Menemani bumi meyusuri waktu hari harinya.

===============================================

Semarak angin selama itu membawa teduh. Teduh bertemu setetes embun penyambut fajar. Meneteskan ujian hidup dipangkuan dedaunan.
Sorak sinar semakin meninggi menguapkan segalanya. Berusaha menyambut hari melawan panas ataupun dingin. Terkadang hujan tiba bersama deras. Jatuh menukik di atas punggung bersemayam. Menambah beban di pikul lusuh bekas topan menerjang.

===============================================

Gontai ia berjalan di atas tanah yang basah. Menapak pelan meninggalkan jejak jejak hikmah. Sesekali tergelincir di jalanan licin. Namun semakin besar lengan berkuasa kakinya melangkah kedepan masa. Ingin sekali mendongakkan wajah ayu nya menyaksikan indahnya barisan air langit yang tumpah. Namun tak kuasa. Tak kuasa memandang indahnya jatuhan nikmat yang tiada habisnya. Karena hujan tak akan selamanya.

===============================================

Pelangi mencari celah di tiap waktu yang berjalan. Ingin menitipkan senyuman melalui seseorang. Yang sekilas terlihat indah kemudian perlahan memudar. Menyisakan suka yang menghapus duka. Bertemu kembali dengan terik yang menghapus rautnya. Melukiskan senang di balik awan gelap yang terjaga.

===============================================

Senja kan tiba. Mengulirkan segalanya. Di bawah kuasa Nya. Ditepi garis berwarna merah, matahari meyempatkan berkata, saya masih setia.

===============================================

Rembulan yang sudah menunggu, tersenyum semakin membundar. Mendengar matahari memberikan pesan. Rembulan yang pendiam, selalu berteman bintang. Ia tak pernah sendirian. Mendamaikan malam dan hati yang tak tentram. Nyenyak menemani hati menyambut mentari, lagi.

===============================================

Bernostalgia

nostalgia/nos·tal·gia/ n 1 kerinduan (kadang-kadang berlebihan) pada sesuatu yang sangat jauh letaknya atau yang sudah tidak ada sekarang; 2 kenangan manis pada masa yang telah usang silam;

bernostalgia/ber·nos·tal·gia/ v 1 melepaskan rindu sesudah usang tidak bertemu; 2 mengingat peristiwa-peristiwa manis yang pernah dialami pada masa lalu
-

Aku suka bernostalgia. Bernostalgia bisa membuatku tersenyum malu, tertawa gembira, dan merasa gembira walau terkadang bernostalgia bisa juga membuatku merasa sedih dan hampa.

Tidak ada yang salah dengan bernostalgia. Aku yang menanamkan mindset di dalam pikiranku biar tidak meratapi apa yang sudah terjadi fine-fine saja dengan bernostalgia. Walau tidak semua insiden yang terjadi di masa kemudian itu indah, insiden jelek pun tak ada salahnya diingat-ingat sebagai suatu momen yang pernah terjadi dalam hidup kita.

Bernostalgia membuatku bersyukur. Setidaknya ketika saya sedang menginginkan sesuatu yang bahwasanya tidak terlalu saya butuhkan, hal yang bisa menahan keinginanku itu ialah dengan bernostalgia. Melihat foto-foto lama, misalnya. Terkadang kita lupa bahwa kita pernah mendapat dan mencicipi semua kenangan yang pernah kita alami, sehingga kita butuh sesuatu untuk mengingatkan kita, dan bernostalgia ialah salah satu caranya.

Bernostalgia menjadi salah satu alasanku menyukai fotografi. Aku menangkap momen-momen dengan keinginan saya bisa bernostalgia dengan momen itu di masa yang akan datang. Sesederhana ketidakinginanku melupakan setiap insiden yang berharga. Seperti hari-hari terakhir di tahun 2015 yang kulewatkan dengan membuka kembali folder foto-foto lama, sambil membayangkan setiap kenangan manis yang tersimpan di dalamnya.

===============================================

Akhir 2018

Kalau ga salah inget, tahun ini lebih banyak keluhan daripada tahun sebelumnya. Bagus. Kemajuan kalo kata saya mah. Pertahanin jangan di tahun selanjutnya?

Banyak gagalnya, banyak jatuhnya, tahun ini berat. Tapi ga berasa aja gitu, udah mau ganti kalender. Kaprikornus mahasiswi tingkat 3 yang masih bertahan PP Ciledug - Ciputat walaupun tiap sampe rumah sambat capek melulu, kkn sama magang selama di Makassar yang bikin berguru buat lebih mandiri, dilema percintaan yang kandas (berkali-kali), di playing victim sama temen yang udah deket banget sampe putus korelasi dan alhasil balik lagi dengan rasa yang beda (hambar), hilang rasa percaya sama beberapa orang yang saya kira baik ternyata jauh sekali dari kata baik. Ehe.

Belum lagi tahun ini awal nyusun skripsi, ngajuin judul yang agak terlambat karna sempat ada dilema sama seorang laki-laki, proposal yang terbengkalai karna kecerobohan sendiri, ada di satu circle toxic yang sampe kini saya belum berani nge-cut-nya, baru-baru ini ada yang tiba lagi (katanya dari masa lalu) yang padahal dulu sudah say bye, penyesalan-penyesalan, belum bisa tenang sama diri sendiri belum memaafkan diri sendiri, masih berguru buat terus sayang sama diri sendiri.

Pahit, memang. Namanya juga idup.

Tapi dari apa yang udah terjadi, saya berguru banyak sekali. Aku jadi bangun dari payahnya hidup, entah untuk yang ke berapa kali, saya ketemu sama orang gres yang ngajarin saya banyak hal, saya mampu tulus melepas apa yang memang sudah waktunya untuk lepas, saya kehilangan tapi saya kasih kesempatan buat diriku untuk memberi lebih, saya tau siapa aja yang harus saya pertahankan, saya lebih bisa kontrol diri buat lebih manusiawi (ga asal iya-iya aja).

Dari semuanya, saya jadi wanita yang lebih tangguh. Ga cuma soal perasaan, tapi soal hidup. Banyak yang harus saya selesaikan di 2019. Skripsi, pastinya. Ada yang mesti saya bagi ke banyak orang sekaligus saya cari lebih banyak, pengalaman. Pun ada yang perlu saya jaga, positive circle-ku.

Akhir 2018 ini, justru awal mula dari mimpi yang akan saya perjuangkan. Aku memperbaiki hidupku yang kayaknya makin kusut. Semua rasa kecewa, nyesel, sakit hati, iri baiknya saya buang, kesehatan mentalku lebih penting.

2019, boleh ya saya ngeluh lagi? Biar saya tambah sampaumur tiap menyikapi apapun yang terjadi.

===============================================

365 of 365

Genggam tanganku
Jangan kau lepas
Nanti kau jatuh
Sebab kau belum bisa berjalan

===============================================

Kugenggam tanganmu
Jangan kau tepis
Kuajarkan kau berjalan
Supaya kau bisa berlari

===============================================

Kelak, kau kan meninggalkanku
Dan saya akan mengejarmu
Sebab rinduku padamu sudah terakumulasi

===============================================

Kelak, saya akan mencarimu
Dan kau akan lupa kalau saya yang mengajarimu berjalan

===============================================

Jangan tepis tanganku
Meski kau sudah bisa berjalan
Meski kakimu sudah besar lengan berkuasa untuk berlari

Kita akan terus saling menggenggam.

===============================================

pernah-bahagia

Kamu bilang, menjadi diriku sendiri itu baik
Tapi, kau nyaris menepis tanganku lantaran saya memalukan
Aku tidak secantik teman-temanmu
Tidak secerdas mereka
Tidak bisa mengikuti menyerupai apa yang semua orang lakukan
Aku bertahan menjadi diriku sendiri, alasannya kau bilang, itu cukup

Tapi, waktu berlalu
Dan kau sama sekali tidak memperlihatkan kalau kau merasa puas memilikiku
Kamu tidak pernah menceriterakanku pada orang-orang
Atau membawaku ke acara-acara pentingmu

Aku hanya tinggal di rumah
Kau sapa sesekali
Dan kau pandang dengan enggan

Sayang, saya berubah
Kau tanya, kenapa?
Aku jawab, tak apa.
Hanya sekali kau tanya
Setelah itu, kau lupa dan malah menikmatinya

Aku bukan lagi diriku
Tapi kau tampak menyukai itu
Jadi, disinilah aku,

Bertahan dengan puing-puing harapan
Mencoba untuk berdoa
Harapku sederhana, bisa kembali berpijar di matamu
Tapi, sepertinya itu terlalu muluk

Aku masih berdiri sayang
Tanganku terkatup rapat
Memohon pada malaikat
Supaya kau membuka mata dan terjaga
Sebab aku, ingin kembali menjadi diriku

Tapi, kalau kau tak ingin itu
Aku tak apa tetap begini.
Aku tetap akan berpura-pura
Asal kau tetap setia untukku.

===============================================

“Aku tidak sabar menunggu tahun yang baru. Terkadang untuk melaksanakan perubahan diharapkan suatu momentum. Ya, inilah yang kuucapkan dari tahun-ke-tahun, di waktu menjelang pergantian tahun. Api semangat dan kuatnya keinginan tiap tahun berbeda-beda, namun ketidaksabaran dan keinginan itu akan selalu ada.”

Akhir tahun

“Aku melihat langit biru dan saya tahu kau mungkin juga sedang melihatnya.”

Beberapa tahun ini cakrawala ku berpijar tanpa cahaya. Segala sesuatunya ada, tidak segalanya benar tapi juga tidak segalanya salah. Aku tersesat. Aku berlarian diantara waktu dan mencoba mengejar sesuatu untuk ku genggam pasti. Lantas kemudian saya kelelahan dan menyadari saya tak pernah benar-benar mengejar apa-apa. Aku hanya berlari dan terus berlari untuk diriku sendiri.

Aku menemukan beliau dalam pelarian dan merasa terbang dengan sayapnya yang semu. Dia menyerupai kau dan itu sudah cukup menciptakan ku buta. Aku masih tersesat tapi saya merasa kondusif lantaran beliau tersesat bersama ku. Dan ketika sayapnya meredup, kemudian menghilang sama sekali saya melihat lagi. Dia palsu, kami semu dan saya tidak aman. Sekarang saya tersesat dan marah.

Aku berharap sesuatu akan terjadi, setidaknya biarkan saya mendapat sepotong kecil peta untuk terus beralasan tetap berdebar. Aku berteriak pada angin dan mereka membisikkan sapaan mu. Aku menemukan sepotong peta ku.

Bisikkan itu kemudian berlari dan menghantam ku dengan ucapan nyata. Kamu ada, terdengar dan tergapai lagi oleh pikiran ku. Aku menemukan debaran lagi dan merasa cukup untuk berlari. Tapi itu menurutku. Keadaannya kau positif tapi bukan lagi hati ku. “Kita” ialah bahasa muram masa kemudian dan kau sudah berpindah ke masa depan dengan pilihan baru. Aku patah, tersesat lagi tapi kini dengan pengertian yang lebih sederhana.

Aku cemburu. Dan Cinta tidak cemburu. “Kita” sudah ada diluar lingkaran masa kemudian dan tidak akan bergerak masuk lagi. “Kita” bukan lagi saya dan kamu. Entah kemana jantung ku berpindah.

Lalu saya terdampar lagi di masa kemudian yang lain. Masih tersesat, tapi menemukan sepotong peta lagi. Kamu mengenal potongan itu? Dia pernah bersama ku sesudah kamu. Dia pernah bersama mu sebelum bersama ku. Dia orang itu.

===============================================

Sebuah Nasihat
Saya paling bisa membalas omongan jahat orang dengan kata-kata yang lebih jahat. Otak saya terdiri dari kumpulan kamus kata-kata positif dan super negatif yang bisa muncul kalau diri merasa terancam.

Orang yang berkata jahat pada saya, sebagiannya tidak tahu bahwa saya bisa jauh lebih menyakiti mereka. Sebagiannya tahu, lantaran pada alhasil saya tidak selalu bisa menahan diri dan memuntahkan kata-kata yang lebih menyakitkan bagi mereka yang menyakiti saya, meski tidak ketika itu juga.

Saya sering teringat insiden di tahun pertama saya kuliah dulu. Saya kisah pada seorang sobat baik, bahwa saya sebal pada seseorang dan akan membalas dengan kalimat yang sama menyakitkannya.

Nasihat sobat saya sederhana, “kalo lu bales, apa bedanya lu sama dia?”

Dan nasihat itu sering bisa menjadi pengendali saya, apakah sebuah perkataan negatif harus dibalas lantaran orang tersebut harus tahu bahwa beliau salah, ataukah harus didiamkan lantaran tidak ada gunanya.

Kalau iman sedang baik, semua dikembalikan pada Yang Menciptakan Bibir, beliau yang bisa membungkam orang zalim (termasuk saya sendiri mungkin di banyak kasus) dengan cara-Nya. Kalau iman sedang kurang baik, akan muncul dendam tak berkesudahan.

Pada dasarnya, semua insiden yang menciptakan hati berasa jelek butuh diistighfari. Barangkali kita diingatkan pada perbuatan kita yang tidak menyenangkan, atau sekedar untuk ujian kesabaran.

============================================

Ada beberapa kenangan yang
tak ingin kau lupakan,
tapi nyatanya tak bisa kau ingat.

Ada beberapa kenangan yang
tak ingin kau ingat,
tapi nyatanya tak bisa kau lupakan.

Bagi beberapa kenangan,
ingatan ialah ruah
dan
bagi beberapa kenangan,
ingatan hanyalah daerah singgah.

–G.N

===============================================

Aku Bisa Menunggu

Aku terlalu terbelenggu oleh kata-kata yang untai menuju masa lalu. Kata-kata yang lahir dan menemui kematiannya sendiri. Karena di masa kemudian hanya ada kenangan-kenangan yang kelak tersapu dan terlupakan. Kenangan yang kunamakan “tujuh tahun” dan “dua tahun”.

Kenangan itu membuatku lupa, bahwa perjalananku bukanlah untuk alasan yang dipaksakan indah dan untai. Ada masa depan yang dicitakan.

Dan itu kamu.

Menemukanmu dalam keindahan kata-kata bukanlah tujuanku. Perjalanan ini mengubahku terlalu jauh dan saya harus berusaha keras untuk kembali pada kehidupan usang itu.

Aku sungguh lupa bahwa yang kubutuhkan taklebih dari kesederhanaan. Kumpulan kata-kata yang membentuk kesederhanaan untuk apa pun: perihal bahagia, sedih, dan juga menemukanmu. Karena untukmu, saya ingin berdiri dalam jarak di mana kelak kau akan menemukanku juga dengan sekotak rindu yang sudah kusiapkan berlapiskan beludru.

Untuk membersamaimu, saya bisa menunggu.



Jakarta,

18 April 2017

============================================

Tidak Ada Engkau Hari Ini

untuk ‘hidupku’

Pada mulanya, saya ialah kosong.
Mula ialah tengah persimpangan;
ketika saya masih perlu mengenal rambu.
Waktu telah rela kukecup
habis selama dua puluh tiga tahun;
—dan lebih dari satu tahun
sebelum cinta hingga
dan jatuh kepadamu.
(mungkin bukan cinta, hanya
hal yang ternyata ‘sama’ saja)

Persimpangan kutempuh.
Mendekati atau menjauhi,
aku belum tahu, lantaran
jalan terlihat menyerupai tiada ujung.
Lampu-lampu jalan menguning
ketika saya menggenggam sebanyak sisi gelap
diri ke dalam jemarimu
—Dan matamu yang terkadang
merasakan marah, bersembunyi
dan beradu dengan ketidakyakinan.

Melihatnya, saya merasa:
Hidup menyerupai mengulang kesalahan-kesalahan,
dan kita dibentuk tidak pernah merasa bisa
menunjukkan daya, yang banyak dibicarakan
orang-orang—Apa cinta selemah itu
Sayangku?

Katamu, insan tak seharusnya
berhenti berguru dan mengerti.
Kejatuhan demi kejatuhan,
semakin memperjelas bahwa cinta
menjadi semakin baur
kabur dengan hal-hal yang tidak pernah
kita ingin ketahui—merasakannya
hanya membuatmu lara
dan menangis dengan tatapan berdosa

Aku sendiri jatuh; jauh ke dalam
palung matamu. Aku bertanya
tapi jawabanmu selalu mental
dengan tidak tahu; dan tidak tahu
adalah jawaban; lantaran marahmu
pada diri sendiri menampar kaku
mukaku yang—ternyata—tidak pernah
bisa menguasai diri dan mata hati

Sampai pada masa itu, saya kembali
pada mula yang kosong. Terhadap
hidup tidak ada isi apa-apa;
dan terhadap cinta yang menghulu
kepadamu—hanya tersisa huruf-huruf
yang dahulu ialah buku

Aku menangis, lantaran buku
adalah kumpulan kata-kata
yang maknanya tertampung
sedemikian rupa tentangmu
—dan sudah kesekian kalinya
 aku sendiri yang menghancurkannya;
berhamburan

Tapi, kau selalu sabar menuntun
dan menyusun kejatuhanku
pada jiwaku yang hilang bentuk
—mencintai saya yang kesekian kali
dan mempercayai (?) saya keserupa kali

Kini, saya mengisi kebermulaanku
—atau kematianku?—dengan memantik
suci api pada lilin keinginan hidupmu

Kosong, kuisi kembali buku-buku
dengan kata yang berhamburan
pada lantai yang pekat dengan
air mata—atau penyesalan?

Tanganku bergetar dan nafasku
tak berhenti sesengukan
dan—lagi-lagi—kau merasakannya;
mendekapku ke dalam dadamu
—yang hangat dan harum
dan jantungmu yang memompa
tanda tanya

Kudekapkan tanganku
—yang gemetar
pada dada sendiri
melingkar tanganmu
pada punggungku
untuk terakhir kali
lirih dan syahdu suaraku:
—Sayang, inikah akhir
yang selalu kita tunggu?

============================================

JANGAN

Jangan rindu, itu candu.
Jangan cinta, itu siksa.
Jangan sayang, itu meradang.

–G.N
============================================

Belum ada Komentar untuk "Kumpulan Kata Kata Untuk Tahun Gres 2019 - Diary Tumblr"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel