Teknologi Blockchain Mengakhiri Konflik 'Berlian Berdarah'
Rabu, 05 Mei 2010
Tambah Komentar
Inovasi Blockchain Yang Mengakhiri Konflik Berlian - Pernahkah kau berpikir perihal bagaimana blockchain sanggup mensugesti industri berlian? Mungkin tidak, kan? Tapi kini teknologi blockchain sanggup meningkatkan cara pengusaha untuk melacak berlian, mulai dari proses penambangan hingga hingga ke toko perhiasan.
Namun ada beberapa duduk masalah disini. Seperti halnya industri populer, pasar berlian tidak benar-benar bersih. Beberapa berlian, yang dikenal sebagai konflik berlian, diperdagangkan secara ilegal untuk mendanai perang di luar negeri. Kamu mungkin tidak tahu ini sebab tingginya undangan akan berlian. Hampir 50 persen undangan intan berasal dari AS - dan itu bukan kejutan. Bagaimanapun, itu yaitu permata pertunangan dan pernikahan. Dan sebab sifat tahan bantingnya, berlian sangat ideal untuk keperluan industri.
Konon, penambangan berlian sanggup menjadi urusan kekerasan. The Blood Diamond Hit 2006, dibintangi Leonardo DiCaprio, memperkenalkan travesties terkait dengan penambangan berlian di Afrika ke panggung dunia.
Terlepas dari itu, para pemangku kepentingan dalam industri berlian benar-benar ingin menghentikan perdagangan konflik berlian, dan blockchain mungkin menjadi solusinya.
Apa itu Konflik Berlian?
Berlian konflik atau konflik berlian yaitu intan yang belum dipotong yang ditambang di zona konflik bersenjata. Berlian lalu diperdagangkan, dan dana dipakai untuk membiayai pertempuran. Saya sendiri menyebut ini berlian berdarah. Biasanya berafiliasi dengan konflik di Afrika tengah dan barat.
Menurut CNN, sekitar 4 persen populasi berlian dunia berasal dari Sierra Leone selama perang saudara (1991-2002). Dan itu hanya dari satu negara! Dalam sebuah artikel oleh CBS, para andal menyarankan bahwa berlian berdarah sanggup mencapai 15 persen dari perdagangan berlian.
Terlepas dari statistik ini, ada langkah-langkah di daerah yang mencoba untuk membasmi industri ilegal. Aktor utamanya yaitu Proses Kimberley . Skema sertifikasi ini menghubungkan pemerintah lokal dan organisasi internasional untuk memecahkan masalah. Solusi mereka: Pastikan setiap pengiriman berlian dari area ini mempunyai sertifikasi.
Apakah itu bekerja?
Proses Kimberly menyampaikan itu dan mengklaim tingkat keberhasilan 99,8 persen.
Tetapi dengan begitu banyak perantara, dan begitu banyak langkah antara penambangan dan penjualan berlian, penipuan masih sangat mungkin terjadi. Banyak yang percaya prosesnya sanggup lebih efektif, termasuk raksasa berlian De Beers.
The Diamond Blockchain (Berlian Blockchain)
De Beers Group, yang mempunyai lebih dari 30 persen pasar berlian, baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk mengejar teknologi blockchain . Betul. Salah satu pemimpin industri ingin memakai blockchain untuk mengekang berlian konflik.
"Dari apa yang kami ketahui perihal blockchain, itu harus bekerja. Membuat katalog berlian di blockchain akan membuat transparansi. Hanya beberapa yang terpilih yang akan mempunyai saluran ke buku besar, untuk memastikan bahwa setiap individu dalam proses melaksanakan pekerjaannya dengan benar. Anda tidak perlu lagi mempercayai pemerintah, tambang, tim pengiriman. Jika berlian disertifikasi pada blockchain, itu sah."
De Beers berencana untuk melacak berlian dari penambangan awal hingga penjualan akhir. Dengan begitu, siapa saja sanggup melacak setiap langkah berlian di buku digital.
Usaha blockchain mereka, Tracr , diluncurkan pada Januari 2018. Meskipun didirikan oleh De Beers, perusahaan menekankan bahwa mereka tidak mempunyai saluran ke data kecuali jikalau dibagikan oleh pemilik data. Dengan memakai Proses Kimberly sebagai panduan, mereka telah berinvestasi dengan kantor berlian, produsen, anak kelas, pengecer, dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat proyek menjadi kenyataan.
Tapi mereka bukan satu-satunya yang memakai blockchain untuk membunuh berlian konflik.
Pada 2015, Everledger dipakai untuk melacak berlian secara aman. Sama hal nya di tahun 2017 dengan planning TimeLapse berlian gres (DDLP). Inisiatif gres ini melacak seluruh proses, dari penambangan hingga sertifikasi, dalam waktu nyata.
Namun, Everledger sama sekali tidak terkait dengan De Beers. Teknologi ini dibangun oleh Dharmanandan Diamonds, sebuah kepercayaan dari DDPL dan pemegang penglihatan De Beers. Dengan kata lain, pencipta Everledger yaitu pembeli berlian bergairah yang sah oleh De Beers.
Apakah De Beers Solusinya?
IBM bergabung dengan perdagangan pelacakan berlian pada bulan April 2018, bermitra dengan banyak sekali perusahaan perhiasan, dan mereka tidak sendirian. Faktanya, sebuah LSM Kanada, Impact, meninggalkan Proses Kimberly, dengan alasan bahwa solusi De Beers tidak memuaskan.
Jika ini benar, mungkin ada lebih banyak ruang untuk pengembangan teknologi blockchain di industri berlian.
Kesimpulan
Jangan menganggap remeh duduk masalah konflik berlian. Dana dari permata yang diperdagangkan secara tidak sah ini mendanai kekerasan dan teror. Namun Blockchain memperlihatkan solusi yang menakjubkan.
Sejauh ini, kami telah melihat para pemimpin industri mendapatkan teknologi gres dengan tangan terbuka, tetapi masih ada ruang bagi teknologi untuk tumbuh, dan prosesnya masih sanggup berevolusi.
Tetapi satu hal yang pasti: Inisiatif ini membuat kita berpikir perihal bagaimana kita sanggup mencegah perdagangan berlian berdarah dan membuka jalan menuju perdamaian.
Sekian pembahasan kita dalam artikel kali ini. Semoga bermanfaat dan memnambah wawasan pembaca semua. Terima Kasih!
this article first appread on CoinCentral.com
Belum ada Komentar untuk "Teknologi Blockchain Mengakhiri Konflik 'Berlian Berdarah'"
Posting Komentar