Asian Games Xviii 2018, Lampung Mendukung
Jumat, 11 Juni 2010
Tambah Komentar
Dengan rentang pelaksanaan tiap 4 tahun sekali, Asian Games kembali digelar tahun ini untuk ke-18 kalinya.
Sejarah akan berulang, untuk kedua kalinya sesudah tahun 1962, Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar antar negara-negara Asia, berjulukan ASIAN GAMES XVIII 2018.
Sejumlah 16.000 atlet dan ofisial (jumlah akseptor terbanyak dalam sejarah Asian Games) dari 45 negara dengan 40 cabang olahraga dan 465 nomor yang dipertandingkan ditambah cabang olahraga gres ‘e-sport’, akan berlaga di dua kota yakni Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Para atlet akan unjuk kekuatan, kemampuan, ketangkasan, dan prestasi untuk memperebutkan ribuan medali sebagai simbol bergengsi juara olahraga se-Asia.
Pesta Olahraga Asia ke-18 tahun 2018 kali ini mengusung tema Energy of Asia.
Menggunakan angka ‘keramat’ 18 sebagai energi penyemangat, pesta olahraga se-asia yang ke 18 diadakan selama 18 hari, dan di buka pada tanggal 18, tahun 18, bersamaan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2018.
1. Bhin Bhin, burung cendrawasih yang melambangkan strategi, dengan rompi bermotif Asmat khas Papua.
2. Atung, rusa bawean yang melambangkan kecepatan, dengan pakaian sarung motif tumpal khas Jakarta.
3. Kaka, rino bercula satu yang melambangkan kekuatan, dengan pakaian tradisional khas Palembang.
Ketiga nama maskot ini terinspirasi dari semboyan Bangsa Indonesia "Bhineka Tunggal Ika". Bhin Bhin dari kata Bhineka, Atung dari kata Tunggal, dan Kaka dari kata Ika.
Beberapa musisi nasional saling berkolaborasi merilis theme song Asian Games 2018 sebagai pembakar semangat untuk ajang bergengsi ini. Salah satu lagunya berjudul Bright As The Sun yang dinyanyikan secara bersama oleh Tantri Kotak, Cakra Khan, Ariel Noah, Rian D’Masiv, Anji, Delon, Cita Citata, Iman Jrocks, Ikke Nurjanah, Naga Lyla, Once Mekel, Rizal Armada, Rossa, Afgan, Vircha, GAC, Pia Utopia, dan Sheryl Sheinafia. Tak peduli perbedaan genre musik para musisi tersebut, semuanya bersatu menyanyikan lagu sebagai simbol perbedaan dan persatuan.
CABANG OLIMPIK
- Akuatik (Loncat Indah, Polo Air, Renang, Renang Indah)
- Atletik
- Anggar
- Angkat Besi
- Bola Basket (Basket 5X5, Basket 3X3)
- Bola Tangan
- Bulutangkis
- Bisbol/Sofbol
- Balap Sepeda (BMX, MTB, Road Race, Track)
- Equestrian
- Golf
- Gulat
- Hoki
- Judo
- Karate
- Kano/Kayak/Traditional Dragon Boat (Sprint, Slalom)
- Layar
- Menembak
- Modern Pentathlon
- Panahan
- Panjat Tebing atau Sport Climbing
- Rowing atau Dayung
- Rugbi
- Senam (Artistik, Ritmik, Trampolin)
- Skateboarding
- Sepakbola
- Tenis Meja
- Taekwondo
- Tenis
- Tinju
- Trilomba atau Triathlon
- Bola Voli (Bola Voli Indoor, Bola Voli Pantai)
- Boling
- Bridge atau Permainan Kartu
- Cricket
- Kabaddi
- Martial Arts atau Seni Bela Diri Campuran (Jujitsu, Kurash, Pencak Silat, Sambo, Wushu)
- Mechanical Sports (Paragliding atau Paralayang, Jet Ski)
- Skuas
- Sepak Takraw
CABANG E-SPORT
E-Sport (electronic sport) juga termasuk dalam cabang olahraga Asian Games 2018. Olahraga yang memakai media elektronik ini hanya sebatas eksebisi, yang dirancang pertama kali semenjak sejarah pesta olahraga se-asia ini di gelar. Pemain tidak akan memperebutkan medali menyerupai cabang olahraga lainnya, namun e-sport tetap merupakan pertandingan resmi Asian Games. Pemenang akan menerima predikat dan hadiah resmi. Beberapa e-sport yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018 ini adalah:
Sebagai bab dari masyarakat dan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia, masyarakat Kota Metro-Lampung turut serta berpartisipasi secara aktif mendukung kesuksesan Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Semua antusias menyambut perhelatan ajang olahraga terbesar Asia serta menunjukkan pemberian dan support penuh khususnya kepada atlet tanah air yang akan berlaga. Harapan dan pujian biar sanggup mengharumkan nama bangsa di kancah Asia bahkan dunia.
Beberapa bentuk pemberian daerahku atas dilaksanakannya Asian Games 2018 mendatang disampaikan melalui sebuah video berikut.
Beberapa bentuk pemberian daerahku atas dilaksanakannya Asian Games 2018 mendatang disampaikan melalui sebuah video berikut.
Dukungan lain berupa penyelenggaraan even bertajuk "Walikota Cup: Meriahkan Asian Games 2018", yakni kompetisi beberapa cabang olahraga di kota Metro antara lain Tenis, Sepak Bola, Atletik, Bulu Tangkis, Renang, Futsal, Basket, Soft Ball, Voli, Pencak Silat, dan Lari 10 Km. Poster "Dukung Asian Games 2018" juga terpasang di beberapa titik keramaian dan kantor pemerintah daerah.
Daerahku, Provinsi Lampung, juga mempunyai banyak atlet yang ikut serta bertarung di ajang Asian Games tahun ini, diantaranya Ahmad Saeful Anwar (taekwondo), Ari Fermana dan Indri
Ramadanti (karate), Yolanda Putri dan Ade Meyusi (senam), Sri Ayu Astuti dan Irmawati (sepak takraw) serta Eko Yuli Irawan (angkat besi).
Lampung populer telah melahirkan banyak atlet angkat besi profesional yang selalu ikuti setiap kegiatan multi nasional, internasional bahkan kejuaraan dunia.
Imron Rosadi, si Gajah Lampung, merupakan legenda atlet angkat besi dari Lampung generasi 1960 – 1970. Atlet legendaris ini telah menjadi instruktur olahraga angkat besi di lampung. Ia mendirikan sebuah komunitas dengan nama Padepokan Gajah Lampung yang menjadi tempat latihan Tim Angkat Besi Nasional untuk Asian Games 2018. Padepokan ini juga telah melahirkan banyak generasi juara angkat besi, diantaranya Winarni (peraih medali emas kejuaraan dunia di Chiangmai, Thailand 1997), Sutrisno (peraih medali emas kejuaraan dunia di Miami, USA 2005) , Citra Febrianti (peringkat 4 Olimpiade London 2012), Okta Dwi Paramita (peraih medali emas Sea Games Laos 2009) dan Eko Yuli Irawan (peraih medali emas kejuaraan dunia anabawang di Praha, Republik Ceko 2007 dan peraih medali emas Olimpiade Brazil tahun 2016).
Eko Yuli Irawan yakni salah satu atlet angkat besi asal Kota Metro-Lampung yang masih aktif hingga ketika ini dan sering menerima gelar juara di kompetisi nasional maupun internasional.
Ramadanti (karate), Yolanda Putri dan Ade Meyusi (senam), Sri Ayu Astuti dan Irmawati (sepak takraw) serta Eko Yuli Irawan (angkat besi).
Lampung populer telah melahirkan banyak atlet angkat besi profesional yang selalu ikuti setiap kegiatan multi nasional, internasional bahkan kejuaraan dunia.
Imron Rosadi, si Gajah Lampung, merupakan legenda atlet angkat besi dari Lampung generasi 1960 – 1970. Atlet legendaris ini telah menjadi instruktur olahraga angkat besi di lampung. Ia mendirikan sebuah komunitas dengan nama Padepokan Gajah Lampung yang menjadi tempat latihan Tim Angkat Besi Nasional untuk Asian Games 2018. Padepokan ini juga telah melahirkan banyak generasi juara angkat besi, diantaranya Winarni (peraih medali emas kejuaraan dunia di Chiangmai, Thailand 1997), Sutrisno (peraih medali emas kejuaraan dunia di Miami, USA 2005) , Citra Febrianti (peringkat 4 Olimpiade London 2012), Okta Dwi Paramita (peraih medali emas Sea Games Laos 2009) dan Eko Yuli Irawan (peraih medali emas kejuaraan dunia anabawang di Praha, Republik Ceko 2007 dan peraih medali emas Olimpiade Brazil tahun 2016).
Eko Yuli Irawan yakni salah satu atlet angkat besi asal Kota Metro-Lampung yang masih aktif hingga ketika ini dan sering menerima gelar juara di kompetisi nasional maupun internasional.
Mengapa Kita Harus Mendukung Asian Games Ke-18 Tahun 2018?
Sebagai tuan rumah, gambaran dan reputasi negara Indonesia dimata dunia akan sangat diperhatikan. Mulai dari fasilitas, panitia, hingga pada proses acara. Atlet nasional yang berlaga di Asian Games 2018 juga sangat perlu pemberian dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh alasannya yakni itu, ayo jadilah salah satu bab dari gerakan Dukung Bersama Asian Games 2018. Tak peduli tempat mana, ras atau suku apa, agama apa, kita tetap satu balai, satu atap, satu ibu pertiwi, satu Indonesia.
REFERENSI:
Sebagai tuan rumah, gambaran dan reputasi negara Indonesia dimata dunia akan sangat diperhatikan. Mulai dari fasilitas, panitia, hingga pada proses acara. Atlet nasional yang berlaga di Asian Games 2018 juga sangat perlu pemberian dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia.
Oleh alasannya yakni itu, ayo jadilah salah satu bab dari gerakan Dukung Bersama Asian Games 2018. Tak peduli tempat mana, ras atau suku apa, agama apa, kita tetap satu balai, satu atap, satu ibu pertiwi, satu Indonesia.
REFERENSI:
Belum ada Komentar untuk "Asian Games Xviii 2018, Lampung Mendukung"
Posting Komentar